Review Tokyo Ravens
Tsuchimikado
Harutora, harus menghabiskan musim panasnya dengan mengikuti kelas tambahan
bersama Ato Touji, salah satu teman dekatnya. Sebenarnya ada satu lagi teman
dekat Harutora, ia adalah Hokuto, seorang siswa perempuan yang
selalu riang, dan
juga hiperaktif. Karena ia tak sebodoh Harutora dan Touji, Hokuto tak
perlu
mengikuti kelas tambahan. Setelah pulang dari sekolah, Harutora dan
Touji betemu Hokuto di jalan, dan terpaksa Harutora harus mentraktirnya
makan es krim. Dengan cuaca
yang begitu cerah, mereka menikmati es krim tersebut di bangku, dekat
sungai
dengan aliran air yang begitu jernih.
Pada
hari yang cerah tersebut, Hokuto mencoba mengingatkan janji yang dibuat Harutora dulu.
Haruto pernah berjanji kalau suatu saat nanti ia akan menjadi seorang Omnyoji. Namun,
kini ia mulai meninggalkan janjinya tersebut dengan alasan ia tidak dapat
melihat roh, ataupun merasakan energinya. Omnyoji bisa dibilang sebagai sebutan
bagi mereka yang mempunyai kemampuan untuk mengendalikan roh. Keluarga
Tsuchimikado dulu adalah keluarga paling hebat, karena ada Tsuchimikado Yakou,
yang memiliki kekuatan luar biasa. Namun, saat ini keluarganya tak sehebat
dulu, karena Yakou sudah tiada. Dan Harutora-lah yang harusnya melanjutkan
generasi tersebut, namun Harutora tidak bisa melihat roh, maka dari itu ada
seseorang yang menggantikannya, orang tersebut adalah Tsuchimikado Natsume,
yang sering bermain dengan Harutora waktu kecil.
Pada
suatu malam, dimana saat itu terdapat festival kembang api (hanabi), Harutora,
Touji dan Hokuto pergi kesana. Mereka bertiga terlihat sangat menikmati
festival tersebut. Hokuto yang sangat ingin Harutora menjadi seorang omnyoji
mencoba menggantungkan harapannya di kuil dekat festival tersebut, namun ketika
Harutora mengetahuinya ia teringat dengan masa lalunya yang samar-samar, lalu
membanting harapan yang ditulis Hokuto. Tentu saja Hokuto shock dan sedih,
kemudian ia meninggalkan tempat tersebut. Dan disaat yang tidak tepat juga,
seorang perempuan dengan permen di jarinya mendatangi mereka. Perempuan tersebut
sedang mencari Tsuchimikado Natsume, dan ingin mengajaknya melakukan penelitian
dengannya. Ia mengira Harutora adalah Tsuchimikado Natsume. Dan lagi-lagi tamu
tak diundang datang ke tempat itu, mereka adalah sekelompok orang yang membawa
mobil yang dilengkapi senjata roh, yang disebut sebagai Petugas Invetigasi Sihir Omnyoji.
Mereka
ditugaskan untuk menangkap perempuan tersebut yang dikenal sebagai Dairenji
Suzuka, karena ia telah menggunakan sihir terlarang. Namun, para petugas itu
kualahan, setelah Suzuka mengeluarkan Shikigami yang disebut sebagai Asura M3. Shikigami
adalah semacam pelindung/partner bisa berupa mesin/benda/robot ataupun manusia yang
telah mendapatkan kontrak dari sang master. Setelah petugus dikalahkan, Suzuka
menangkap Harutora, namun disaat yang tak tepat Hokuto kembali lagi ketempat itu,
dan memanggil Haruto. Mendengar Hokuto memangilnya dengan nama “Haruto”, Suzuka
merasa tertipu, namun bukannya membunuhnya ia malah mencium Harutora, dan membuat
Hokuto patah hati.
Itu tadi
adalah sinopsis panjang lebar :v dari episode pertama, dan jangan khawatir nggak ada
spoiler yang berarti disana, karena sesuatu yang wow berada di episode berikutnya.
Untuk storynya, Tokyo Ravens lebih ke cerita shounen, yang mengutamakan battle
antara para pengguna sihir. Namun, tak hanya itu saja, beberapa scene romance serta
friendship juga akan mewarnai anime ini.
Anime
ini diadaptasi dari sebuah light novel karya Kōhei Azano yang diilustrasikan
oleh Sumihei. Tak hanya anime, Tokyo Ravens sebelumnya juga pernah diadaptasi
menjadi manga yang diterbitkan pada tanggal 25 desember 2010. Untuk animenya
sendiri ditayangkan di jepang pada 8 oktober 2013 sampai 25 maret 2014. Anime ini
di garap oleh 8bit, yang di sutradarai oleh Takaomi Kansaki, dan ditayangkan sebanyak 24 episode.
Berbicara
mengenai story, setelah kejadian tersebut, sesuatu terjadi pada Hokuto, dan itu
memaksa Harutora untuk menemui Natsume. Haruto yang tak bisa melihat roh, tak
dapat melakukan apa-apa, oleh karena itu ia memutuskan untuk menjadi shikigami
Natsume. Setelah Harutora menjadi shikigaminya, ia pergi ke Tokyo bersama Natsume
dan Touji. Natsume yang bertingkah aneh ketika melihat Touji membuat Harutora penasaran, dan merasa ada yang mereka sembunyikan.
Seperti
sinopsis barusan, cerita yang sebenarnya berkisar antara Harutora dan Natsume. Hakuto
yang mainstream pada episode pertama hanyalan permulaan saja, dan juga support character.
Then, gimana nasib cintanya ? Seperti yang saya katakan sebelumnya, sesuatu
yang wow ada di episode selanjutnya.
Art,
salah satu hal yang menjadi point penting di anime ini. Pengerjaan yang begitu
detail, membuat anime Tokyo Ravens cukup precious untuk di tonton, bahkan untuk
dikoleksi. Penglustrasian yang juga halus, menjadi point plus.
Sound
juga tak mau kalah. Pemilihan bgm yang match di setiap scene yang ada, mulai
dari scene romance, santai-santai, dan tak lupa scene battle yang menjadi
tambah seru. Selain itu song untuk opening dan ending juga lumayan. Arc-1
opening disi dengan "X-encounter" by Maon Kurosaki. Diisi dengan
suara Yoshino Nanjō dengan lagu "Kimi ga Emu Yūgure" (君が笑む夕暮れ)
yang slow, dan sangat enak didengarkan, serta precious juga untuk disave dengan
kualitas 320bit.
Sedangan
di arc-2, opening ada "Outgrow" by Gero yang tak beda jauh dengan
opening arc-1, dan di endingnya ada "Break a spell" by Mami Kawada
yang terdengar techno.
Untuk
characternya, saya rasa kurang maksimal, terutaman dalam designnya. Why ?
Mungkin karena kurang merata saja. Tsuchimikado Natsume memang terlihat good
looking, begitu juga dengan chara perempuan lainnya, but untuk design character
yang male terasa asal-asalan, tapi kalo memang style sang illustrator begitu
yang mau gimana lagi. Namun, memang untuk beberapa scene untuk chara male
terlihat cool.
Untuk
perwatakannya juga menarik, terutama tsunderenya. Selain itu Momoe Tenma yang kemampuannya
tak seberapa juga mendapatkan peran penting.
0 komentar:
Posting Komentar